Salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan terkait implementasi IT adalah
permasalahan pemilihan vendor penyedia hardware maupun software. Pemilihan
vendor ini akan terkait dengan banyak hal, yaitu terkait dengan masalah biaya
(investasi, operasional, pemeliharaan, troubleshooting), SDM (jumlah SDM, pelatihan SDM), dan tingkat keamanan
sistem. Misalkan dalam hal pemilihan vendor software, apabila suatu perusahaan
memilih software-software open source, maka biaya investasi yang dibutuhkan sangat
kecil (bahkan bisa mencapai 0), tetapi biaya operasional dan pemeliharaan bisa
sangat besar, sebab untuk memastikan berjalannya sistem diperlukan SDM yang
berkualitas tinggi dan biasanya bayarannya mahal. Kemudian apabila terjadi
permasalahan pada sistem, biaya troubleshooting juga bisa membengkak,
sebab biasanya software-software open source tidak disertai dengan jaminan
purna jual yang bagus dibandingkan dengan perusahaan software proprietary. Dari
sisi SDM, seperti telah disinggung di atas, penggunaan software-software open
source membutuhkan SDM yang berkualitas tinggi sehingga bisa jadi dibutuhkan
pelatihan-pelatihan tambahan untuk menjamin berfungsinya sistem. Dari sisi
keamanan sistem, walaupun penggunaan software-software open source mungkin dapat
memberikan keamanan yang lebih, tetapi troubleshooting yang diperlukan apabila
terjadi permasalahan juga memerlukan usaha maupun biaya yang tidak sedikit.
ulasan
mengenai kelebihan dan kekurangan dari single vendor solution maupun dari multi
vendor solution dilihat dari sisi keamanan:
- Single vendor solution seharusnya relatif lebih mudah dalam mengatur, menjalankan dan mengawasinya, sebab SDM di perusahaan hanya perlu mempelajari dan memahami satu sistem saja. Ini berbeda dengan multivendor solution dimana SDM perusahaan perlu untuk mempelajari dan memahami sistem dari berbagai multivendor, dan selain itu sangat mungkin diperlukan berbagai sinkronisasi untuk memastikan bahwa sistem berjalan semestinya.
- Lebih mudah dan cepat dalam troubleshooting, baik troubleshooting secara internal maupun troublehooting yang dilakukan oleh vendor. Maksudnya dengan single vendor solution, SDM di perusahaan relatif dapat dengan mudah dan cepat menangani masalah yang terjadi karena lingkup masalahnya relatif lebih kecil dibandingkan apabila menggunakan multivendor solution dimana SDM perusahaan harus memahami semua teknologi dari setiap vendor. Begitu juga dengan single vendor solution, vendor yang bersangkutan dapat dengan cepat dan mudah menangani permasalahan yang terjadi dibandingkan dengan apabila menggunakan multivendor solution dimana apabila terjadi suatu masalah harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu vendor mana yang harus bertanggung jawab setelah itu baru bisa dilakukan troubleshooting.
- Single vendor solution relatif lebih beresiko terjadinya kerusakan sistem secara keseluruhan (full system down) apabila terjadi serangan terhadap sistem. Misal apabila di sebuah perusahaan menggunakan sistem windows semuanya mulai dari client sampai server, maka tatkala terjadi serangan mematikan pada satu sisi, sangat mungkin serangan ini akan membuat bagian lain dari sistem terkena, sedemikian sehingga keseluruhan sistem terganggu. Berbeda apabila digunakan multi vendor solution, apabila terjadi serangan pada satu sisi maka sisi lain masih mungkin terhindar dari serangan. Misal apabila dalam suatu sistem client-server digunakan Linux sebagai server dan windows sebagai client, maka apabila terjadi serangan pada client windowsnya, server Linuxnya bisa terhindar dari serangan, sehingga full system down bisa terhindar
Vendor
yang dipilih (apakah single vendor / multi vendor) adalah vendor-vendor yang
dapat dengan cepat menangani masalah sehingga kinerja perusahaan tidak terganggu.
Penulis kemudian beropini bahwa ada beberapa alternatif bagaimana memilih
antara single vendor solution dengan multi vendor solution.
Alternatif-alternatif ini merupakan alternatif-alternatif bagi
perusahaan-perusahaan dimana IT memiliki posisi yang menentukan bagi
keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud
misalnya bank, telekomunikasi, e-commerce, dan lain-lain. Alternatif-alternatif
diantaranya adalah:
- Apabila perusahaan tidak memiliki SDM yang cukup, maka lebih baik perusahaan menggunakan single vendor solution dengan syarat vendor tersebut memiliki layanan purna jual yang kredibel sehingga apabila terjadi serangan, dapat dengan segera ditangani oleh vendor yang bersangkutan. Faktor lokasi cukup menentukan dalam hal ini. Misalnya sistem yang dimiliki perusahaan ada di Bandung, maka lokasi vendor juga sebaiknya ada di Bandung sehingga pada saat terjadi serangan terhadap sistem vendor dapat langsung melakukan troubleshooting terhadap sistem yang terserang tersebut.
- Apabila perusahaan memiliki SDM yang cukup, baik kuantitas maupun kualitasnya, maka lebih baik perusahaan menggunakan multi vendor solution dengan pertimbangan bahwa apabila terjadi serangan pada salah satu bagian sistem, bagian lain dari sistem tidak akan terkena dampaknya. Dengan ketersediaan SDM yang cukup maka setiap permasalahan dapat diselesaikan sendiri oleh SDM perusahaan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar